Di Indonesia, banyak tersiar berita tentang anak yang mengalami kecelakaan di kolam renang. Negara Indonesia merupakan negara maritim yang dikelilingi air, baik lautan, maupun sungai, tidak mustahil banyak terjadi kecelakaan dalam air seperti hanyut dan terbenam yang tidak diketahui jasadnya. Hutchison JS, 1997 : 232 mengatakan bahwa kejadian hampir tenggelam (near drowning), 40% terjadi pada sebagian besar anak laki-laki untuk semua kelompok usia dan umumnya terjadi karena kurangnya pengawasan.
Kecelakaan di kolam renang dapat terjadi pada semua orang, baik yng sudah bisa berenang apalagi yang belum bisa berenang. Salah satu jenis kecelakaan yang sering terjadi di kolam renang adalah tenggelam dan merupakan salah satu resiko terbesar dalam aktivitas renang. Berawal dari kegiatan berenang ini terjadi kemungkinan cedera, kram, tenggelam hingga sampai pada kematian. Mengurangi kemungkinan tenggelam atau jenis cedera air lainnya merupakan tanggung jawab bersama khususnya penjaga kolam renang atau lifeguard.
Namun demikian membekali diri dengan kemampuan pengetahuan keamanan dan penyelamatan merupakan sebuah tindakan bijaksana. Mengapa demikian, karena kecelakaan air seperti tenggelam dapat diatasi dengan standart minimal penyelamatan yang dimiliki oleh tiap individu. Berdasarkan hasil wawancara dengan 7 penjaga kolam renang yang berada di Kabupaten Blitar sendiri belum pernah diberikan kegiatan tentang pentingnya keterampilan dasar keselamatan dan keamanan di kolam renang.
Keberadaan lifeguard, sudah menjadi keharusan bagi setiap kolam renang dimanapun berada khususnya di Kabupaten Blitar. Namun ironis, beberapa kolam renang yang ada di Kabupaten Blitar belum memiliki jumlah lifeguard professional yang semestinya selalu berada di kolam renang dengan tugas utama menjadi pengawas, penolong, dan mampu menciptakan rasa aman dan nyaman. Selain itu belum ada agenda rutin dari pengurus cabang olahraga atau dari Lembaga terkait untuk memberikan pelatihan keterampilan secara kontinyu bagi lifeguard. Secara luas peran lifeguard dapat diperlukan bukan hanya di kolam renang saja, tetapi berlaku juga di pantai, laut, danau, sungai dan lain sebagainya.
Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan keterampilan dasar keselamatan dan keamanan di air bagi pengawas kolam renang (life guard) di lingkup Kabupaten Blitar. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama antara Prodi Penjas Universitas Nusantara PGRI Kediri dengan Pengurus Cabang Persatuan Renang Seluruh Indonesia Kabupaten Blitar dan didukung oleh 7 pemilik kolam renang yang berada di Kabupaten Blitar. Dilaksanakan pada bulan Maret 2022 dan dilaksanakan pada pagi hari dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Dampak yang terjadi dari kegiatan ini akan sangat berguna bagi banyk kalangan antara lain, sangat bermanfaat bagi masyarakat luas terutama kepada setiap pengguna jasa kolam renang yang memanfaatkan kolam renang sebagai sarana berolahraga, rehabilitasi, rekreasi, maupun prestasi. Manfaat lain juga mengurangi jumlah korban tengggelam yang secara ekonomis akan menguntungkan pihak-pihak terkait antara lain manajemen kolam renang, manajemen hotel yang memiliki kolam renang, manajemen tempat rekreasi, asuransi jasa raharja, maupun keluarga korban. Life guard sebagai ujung tombak keamanan di kolam renang akan mendapatkan prestasi dan kehormatan sebagai pahlawan di kolam renang atas sikap profesionalitasnya.
Kegiatan pelatihan tentang dasar-dasar keamanan air bagi pengawas kolam renang (life guard) ini secara nyata mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Model pelatihan seperti ini akan membawa dampak langsung maupun tidak langsung untuk menekan angka kematian yang terjadi akibat kecelakaan di air. Pelatihan sejenis yang berkelanjutan merupakan harapan banyak pihak terutama menyangkut aspek penguasaan keterampilan renang menolong dan antisipasinya khususnya kepada pengawas kolam renang yang menjadi ujung tombak pertolongan pertama pada korban.
Kegiatan tersebut telah didokumentasikan dalam video (dapat dilihat pada pranala berikut:), sehingga para pembaca dapat mengaksesnya. Semoga dengan adanya kegiatan semacam ini dapat memberikan manfaat bagi insan olahraga dan masyarakat luas dan menjadi sebuah informasi dan semangat bagi pembaca. (Wing Prasetya K, Mokhammad Firdaus, Moch Nur Kholis, M. Anis Zawawi dan Puspodari)